Senin, 29 Juli 2013

Tentara Lengkapi Kudeta Mesir dengan Pembantaian

Fun To Victory


Kairo—Pimpinan Ikhwanul Muslimin menuding tentara dan polisi Mesir sengaja menghabisi mereka dalam aksi unjuk rasa yang berakhir dengan tewasnya 100 orang lebih.
Dalam aksi hingga Sabtu (27/7/2013) subuh itu, tentara dan polisi mengeluarkan tembakan untuk membubarkan massa. Sebanyak 100 orang lebih tewas dan kemungkinan jumlah itu bertambah.
Gehad El-Haddad,salah seorang juru bicara Ikhwanul Muslimin, mengatakan tentara mulai menembaki mereka sebelum azan salat subuh berkumandang. “Mereka bukan menembak untuk melukai, tetapi menembak mati,” ujar Haddad sebagaimana diberitakan Aljazeera.
BBC melaporkan jumlah korban yang tewas mencapai 100 orang lebih sebagaimana dinyatakan petugas kesehatan di rumah sakit terdekat. Sedangkan pemerintah menyatakan kurang dari 30 orang. Sementara itu, Aljazeera, yang mengutip pimpinan Ikhwanul Muslimin, mencatat korban tewas mencapai 66 orang, sebanyak 61 orang dianggap “meninggal secara klinis”, dan 4.500 orang luka-luka. Dari korban luka itu, sebanyak 700 di antaranya mengalami luka tembakan oleh lima buah peluru.
“Pembantaian ini dilakukan untuk melengkapi kudeta,” ujar Ahmed Aref, salah seorang juru bicara Ikhwanul Muslimin lainnya.
Usai insiden ini, Menteri Dalam Negeri Mesir, Mohamed Ibrahim membantah polisi mengeluarkan tembakan untuk membubarkan mereka. Ia menyatakan pihaknya tidak akan mundur untuk membubarkan massa pendukung presiden terguling Mohamed Morsi itu. Tindakan tersebut akan dilakukannya dalam waktu dekat pada aksi yang sama.
“Kami berharap mereka (pengunjuk rasa) berpikir rasional dan mengakhiri aksi protes mereka untuk menghindari pertumpahan darah,” ujar Ibrahim dalam jumpa pers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar