Fun To Victory
Kairo—Pimpinan Ikhwanul Muslimin menuding tentara dan polisi
Mesir sengaja menghabisi mereka dalam aksi unjuk rasa yang berakhir
dengan tewasnya 100 orang lebih.
Dalam aksi hingga Sabtu
(27/7/2013) subuh itu, tentara dan polisi mengeluarkan tembakan untuk
membubarkan massa. Sebanyak 100 orang lebih tewas dan kemungkinan jumlah
itu bertambah.
Gehad El-Haddad,salah seorang juru bicara Ikhwanul
Muslimin, mengatakan tentara mulai menembaki mereka sebelum azan salat
subuh berkumandang. “Mereka bukan menembak untuk melukai, tetapi
menembak mati,” ujar Haddad sebagaimana diberitakan Aljazeera.
BBC
melaporkan jumlah korban yang tewas mencapai 100 orang lebih
sebagaimana dinyatakan petugas kesehatan di rumah sakit terdekat.
Sedangkan pemerintah menyatakan kurang dari 30 orang. Sementara itu, Aljazeera,
yang mengutip pimpinan Ikhwanul Muslimin, mencatat korban tewas
mencapai 66 orang, sebanyak 61 orang dianggap “meninggal secara klinis”,
dan 4.500 orang luka-luka. Dari korban luka itu, sebanyak 700 di
antaranya mengalami luka tembakan oleh lima buah peluru.
“Pembantaian ini dilakukan untuk melengkapi kudeta,” ujar Ahmed Aref, salah seorang juru bicara Ikhwanul Muslimin lainnya.
Usai
insiden ini, Menteri Dalam Negeri Mesir, Mohamed Ibrahim membantah
polisi mengeluarkan tembakan untuk membubarkan mereka. Ia menyatakan
pihaknya tidak akan mundur untuk membubarkan massa pendukung presiden
terguling Mohamed Morsi itu. Tindakan tersebut akan dilakukannya dalam
waktu dekat pada aksi yang sama.
“Kami berharap mereka (pengunjuk
rasa) berpikir rasional dan mengakhiri aksi protes mereka untuk
menghindari pertumpahan darah,” ujar Ibrahim dalam jumpa pers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar