Amerika Serikat (AS) terus menerus dibuat pusing oleh ulah sejumlah orang yang membocorkan rahasia pemerintah. AS berupaya menghukum mereka seberat-beratnya atas tindakan yang dianggap AS sebagai pencurian dokumen rahasia.Belum lama ini, AS kelimpungan karena program penyadapan rahasia terhadap warganya terungkap. Bahkan Uni Eropa juga ikut berang karena ternyata sejumlah fasilitas mereka juga disadap oleh AS.
Sebelum kasus ini, AS juga pusing atas ulah situs WikiLeaks yang tak henti membocorkan kawat diplomatik rahasia antara kedutaan besar mereka di beberapa negara dengan pejabat di Washington.
Siapa saja pembocor rahasia itu? Berikut lima orang yang dianggap sebagai pembocor yang mengguncang AS.
1.Mark Felt alias Deep Throat
Mark Felt adalah mantan Associate Director FBI yang membocorkan rahasia skandal Watergate, yang melibatkan Presiden AS Richard Nixon pada 1972. Skandal ini akhirnya menjatuhkan Presiden Nixon itu dari kursi kepresidenan AS. Skandal itu dinamai Watergate karena berawal dari terbogkarnya kasus pembobolan kantor Komite Nasional Demokrat di kompleks gedung perkantoran Watergate di Washington. Pembobolan itu merupakan upaya untuk memasang alat penyadap di kantor tersebut, terkait dengan pemilu yang akan berlangsung. Belakangan diketahui bahwa penyadapan itu melibatkan Presiden Nixon yang tengah berkuasa. Selain mengakibatkan jatuhnya Nixon, skandal ini juga mengakibatkan munculnya krisis konstitusi di AS.
Sebelumnya, identitas Mark Felt sebagai pembocor menjadi misteri karena dia hanya diketahui dengan sebutan Deep Throat. Ia membocorkan rahasia itu melalui harian Washington Post. 35 tahun setelah peristiwa itu, sang Deep Throat membuka rahasia indentitasnya. Dia adalah Mark Felt. Kisah skandal ini difilmkan dengan judul All The Presiden’s Men, dibintangi oleh Robert Redford dan Dustin Hoffman2.Daniel Ellsberg
Daniel Elsberg adalah seorang mantan analis militer AS yang bekerja pada RAND Corporation. Ia adalah pembocor rahasia yang dikenal dengan sebutan Pentagon Papers, yakni sebuah studi rahasia oleh departemen pertahanan AS mengenai proses pengambilan keputusan mengenai Perang Vietnam.
Ia membocorkan rahasia itu kepada harian The New York Times dan berbagai media lainnya. Ia mendapat penghargaan Right Livelihood Award pada 2006. Ellsberg juga dikenal sebagai pencetus teori pengambilan keputusan yang dikenal dengan Ellsberg paradox.
3.Bradley Manning
Bradley Manning adalah seorang prajurit AS yang ditugaskan di Irak. Ia dituduh secara sistematis mengambil dokumen yang kemudian jatuh ke tangan Osama bin Laden. Dokumen yang dimaksud merupakan bagian dari 700 ribu file yang bocor ke publik sekaligus menjadikannya sebagai kebocoran rahasia terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah AS.
Manning, yang memberikan dokumen tersebut kepada situs WikiLeaks, kini tengah diadili dengan tuntutan membantu musuh. Jika ini terbukti, prajurit berusia 25 tahun itu terancam hukuman seumur hidup.
4.Julian Assange
Julian Assange adalah pria kelahiran Australia yang kini mendapat suaka politik dari Ekuador. Ia adalah wartawan dan aktivis yang mendirikan situs WikiLeaks. Ia diburu oleh pemerintah AS karena menerbitkan dokumen rahasia miliknya.
Assange dikejar oleh AS dan berlindung di Swiss. Di negeri itu ia kemudian dituduh melakukan pemerkosaan dan tertangkap Inggris atas permintaan Swiss. Namun ia berhasil lolos dari upaya ekstradisi dan bersembunyi di kedutaan besar Ekuador di London hingga saat ini.
Oleh pemerintah Ekuador ini diberi suaka politik. Namun, ia tidak bisa terbang ke Ekuador karena polisi Inggris sudah menantinya di luar kedutaan untuk menangkapnya jika ia keluar dari gedung itu.
5.Edward Snowden
Edward Snowden adalah seorang analis komputer yang bekerja pada Booz Allen Hamilton, sebuah perusahaan informasi teknologi yang memasok informasi untuk National Security Administration (NSA) dan CIA. Ia juga tercatat pernah bekerja di CIA.
Snowden kini menjadi tokoh paling kontroversial di AS karena membocorkan rahasia penyadapan terhadap warga AS melalui telepon dan internet. Dari informasi itu, terungkap bahwa AS menjalankan penyadapan itu melalui program rahasia dengan kode PRISM dan Tempora.
Ia membocorkan informasi itu kepada Gleen Greenwald , seorang wartawan harian ternama Inggris, The Guardian. Snowden merasa tindakan yang dilakukan AS itu salah dan melanggar hak asasi manusia.
Sebelum menyerahkan kepada Greenwald, ia telebih dulu menggandakan berbagai dokumen di kantornya di Hawaii. Setelah itu, ia meminta izin kepada bosnya untuk berobat karena ia menderita epilepsi. Ia juga pamit kepada pacarnya lalu pergi ke Hong Kong tanpa terdeteksi pihak AS.
Dari Hong Kong, tanpa terdeteksi, ia juga terbang ke Moskow, Rusia. Ia kini berada di area transit bandara Moskow untuk menanti izin meninggalkan Moskow menuju negara yang siap memberinya suaka politik. Sampai saat ini, tiga negara menyatakan siap memberikan suaka, yakni Venezeula, Bolivia, dan Nikaragua. Tiga negara itu dikenal sebagai negara yang anti-AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar