Fun To Victory
Canberra- Australia adalah negeri makmur, demokratis yang
memperlakukan warga negaranya dengan sangat arif dan bijaksana. Benarkah
demikian?Tentu saja itu adalah gambaran samar. Sebab,
jika melihat jauh lebih ke dalam, negeri itu terbilang memalukan.
Misalnya, dalam hal perawatan warga negara yang sudah jompo. Ternyata,
para jompo di negeri Kanguru itu merasa diperlakukan sangat buruk,
bahkan jauh lebih buruk dibandingkan masa perang.
Setidaknya, sebagaimana diberitakan ABC,
keburukan itu diungkapkan oleh Ketua Alzheimer Australia, Itta Buttrose
yang mengancam akan membeberkan perilaku buruk pemerintah terhadap kaum
jompo, terutama jompo yang sudah pikun atau penderita demensia.
Menurut
Buttrose—yang merupakan penyandang predikat Australian of the Year
2013—pemerintah Australia selama ini menelantarkan panti jompo. Itu juga
terlihat dari tayangan program Lateline, sebuah acara analisis berita,
yang ditayangkan stasiun televisi ABC. Terungkap, kasus semena-mena
petugas di rumah jompo Australia.
Sejumlah kerabat dari penghuni
panti jompo mengatakan, orang-orang tua di panti jompo didiamkan saja
setelah buang air besar atau ngompol. Mereka juga diperlakukan dengan
kasar, tidak diberi makan cukup, dan ditelantarkan oleh pekerja yang
tidak mendapat pelatihan memadai.
Seorang perempuan mengatakan,
neneknya yang pernah ditahan di kamp konsentrasi Nazi, menganggap
pengalamannya di panti jompo lebih buruk dari pada pengalamannya di masa
perang.
Buttrose mengatakan sudah terlalu sering mendengar
cerita tentang penelantaran penghuni rumah jompo. Ia memutuskan akan
menyiarkannya secara luas kalau pemerintah tidak melakukan apa-apa.
"Saya
akan memohon konsumen untuk menulis kepada kami mengenai pengalaman
perawatan yang tidak memadai," katanya. "Kalau terpaksa harus
mempermalukan pemerintah supaya mau bertindak, maka itu akan segera kami
lakukan," tegasnya.
Menurut Buttrose, tidak ada partai politik
yang menyampaikan rencana program partainya untuk mengatasi masalah ini.
"Kita tahu bahwa jumlah penderita demensia akan meningkat. Kita
memerlukan pemimpin yang mempunyai visi untuk menanggulangi masalah
demensia. Saya menyerukan kedua kubu politik untuk memberikan respons,"
katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar