Kamis, 01 Agustus 2013

Peretas (hacker) Indonesia Tersinggung, Situs Bareskrim Polri Diretas

Fun To Victory

Jakarta - Situs Bareskrim Polri diretas. Peretas merasa tersinggung terhadap ucapan Kepala Bareskrim Polri Komjen Sutarman.

Domain utama situs resmi Polri www.polri.go.id tidak diretas. Namun, saat mengklik sub-domain www.bareskrim.polri.go.id, tampilan layar situs berganti warna hitam.
Terdapat lambang garuda dan bendera merah putih di tampilan layar situs. Berikut tulisan yang ditulis oleh peretas:

"LIHATLAH MERAH PUTIH INI, BERTAHTAKAN GARUDA YANG SEMPURNA"

"MENGARTIKAN BERANI, SUCI HATI DAN JIWA"

"MELAMBANGKAN BESAAAARRRR, GAGAH, DAN PERKASA"

"YA !!! INILAH BENDERA DAN LAMBANG NEGARAKU YANG INDAH NAN DIAGUNGKAN"

"TAPI KINI DIA SEDANG MENANGIS, MEMBAYANGKAN KAPAN "BERAKHIRNYA" KEBOBROKAN INI"

"DEMI TUHAN, DOA(NYA) YANG SELALU BERGEMA DEMI UMAT MANUSIA DI INDONESIA"

"HENTIKANLAH WAHAI TUAN, MUSNAHKAN KETIDAKSEIMBANGAN INI, HILANGKANLAH KEBIASAAN-KEBIASAAN YANG AKAN MEMBUAT KERUGIAN, SIRNAKAN :'("

"BERPIHAKLAH PADA RAKYAT DAN NEGARA, DEMI IBU PERTIWI TERCINTA, KEMBALI KITA TERBANGKAN BERSAMA"

SAYA "pra5astea" MEMOHON MAAF ATAS KELANCANGAN INI...DEMI KATA-KATA DISEBUAH SUMBER INI


Sumber yang dimaksud peretas itu adalah berita INILAH.COM yang berjudul Kabareskrim: Hacker Tak Mungkin Bobol Bareskrim. Peretas memuat link berita tersebut.

Belum ada keterangan resmi dari Polri terkait kasus ini.


Kabareskrim: Hacker Tak Mungkin Bobol Bareskrim
 

akarta - Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri Komjen Pol Sutarman mengklaim Bareskrim Polri tidak gentar kepada para hacker (peretas) karena pihaknya percaya diri telah memiliki sistem keamanan yang kuat.

Namun begitu, dia mengakui banyak pengamanan situs milik pemerintah masih rendah. Menurut Sutarman, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya situs yang dibobol oleh hacker (peretas).

"Dari situ saja kita bisa analisa. Kalau bisa di-hack, berarti pengamanannya tidak baik. Termasuk dulu situs KPU, situs Polri juga pernah," kata Sutarman usai mengikuti Rapim Polri di Jakarta, rabu (30/1/2013). "Kalau Bareskrim kuat, kami kuat," tambahnya.

Pernyataan Sutarman ini menanggapi adanya protes dari kelompok peretas internasional, Anonymous, terhadap penangkapan peretas situs presidensby.info yang bernama Wildan. Anonymous Indonesia meminta Polri tidak menangkap dan menahan Wildan karena hal tersebut justru menunjukkan bahwa situs tersebut memiliki sistem keamanan yang rendah.

Dari penelusuran polisi, Wildan diketahui telah meretas tak kurang dari 5ribu situs. "Setelah ditangkap dan periksa, di log filenya ada 5.000 website yang di hack. Dia bekerja sendiri,"kata Sutarman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar