Ilmuwan akhirnya berhasil memecahkan teka-teki harimau putih. Sebelumnya, diketahui bahwa harimau putih merupakan mutan dari jenis harimau Benggala. Namun, ilmuwan belum menemukan penyebab mutasinya.
Analisis genetik yang dipimpin oleh Shu-Jin Luo dari Peking University
di China berhasil menguak mutasi genetik yang menjadi penyebab munculnya
harimau putih. Hasil analisis dipublikasikan di jurnal Cell, Kamis
(23/5/2013).
Berdasarkan analisis tersebut, diketahui bahwa harimau putih muncul
akibat mutasi gen SLC45A2. Gen ini telah menjadi penyebab warna terang
pada beberapa spesies seperti kuda putih, ayam dan ikan.
Pada harimau Benggala, gen ini menghambat ekspresi warna oranye dan
merah yang menyebabkan warna oranye pada harimau Bengali. Namun
demikian, gen ini tidak menghambat ekspresi gen penyebab warna hitam.
Oleh sebab itu, harimau putih tetap memiliki corak hitam.
Luo menemukan penyebab mutasi ini setelah menganalisis gen dari 16
harimau yang berada di Chimelong Safari Park. Bukan hanya harimau putih
yang dianalisis tetapi juga harimau oranye. Genom dipetakan dan
diurutkan.
Saat ini, harimau putih hanya ada di penangkaran dan kebun binatang.
Namun, sebenarnya, harimau putih dulu dijumpai di alam. "Harimau putih
merupakan bagian dari keragaman genetik di alam yang layak dileastarikan
namun kini hanya ada di penangkaran," kata Luo.
Menurut Luo, jumlah harimau putih yang ada di alam sebenarnya dahulu
melimpah. Jarangnya harimau putih dijumpai di alam saat ini adalah
karena praktik perburuan. Harimau putih terakhir yang diketahui ada di
alam ditembak oleh pemburu pada tahun 1958.
Harimau putih sering diasosiasikan dengan harimau cacat. Misalnya,
banyak harimau putih yang punya mata juling. Menurut Luo, sebenarnya
harimau putih tak terkait kecacatan tersebut. Cacat itu muncul karena
ulah manusia yang menyebabkan terjadinya inbreeding.
Luo menuturkan, hasil analisis genetik ini berperan untuk menentukan
langkah konservasi. saat ini, ada rencana untuk mengintroduksi kembali
harimau putih dari penangkaran ke alam bebas. Ia menilai, langkah itu
kurang tepat.
Dikutip Physorg, Kamis lalu, Luo mengungkapkan bahwa lebih baik
melakukan konservasi pada harimau Benggala 'normal" (berwarna oranye).
Dari langkah tersebut, mungkin pada akhirnya bisa lahir harimau putih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar