Fun To Victory
Surabaya - Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring
menegaskan, peretas ("hacker") asal China merupakan pihak yang paling
banyak menyerang dunia maya di Indonesia.
"Serangan
`hacker` terbanyak itu datang dari China, lalu Eropa, Amerika,
Singapura, Malaysia, dan sebagainya," kata mantan Presiden Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) itu dalam sambutan pembukaan "Indonesia
Security Conference (IdSecCons) 2013" di Unair Surabaya, Sabtu
(15/6/2013).
Didampingi Rektor Unair Prof H Fasich Apt, ia
menjelaskan laman milik Kominfo mengalami serangan dari para peretas
hingga 39,9 juta kali selama tahun 2012, sedangkan peretas asal Jember,
Wildan, yang meretas laman Presiden SBY melakukan 5.320 kali retas dalam
setahun.
"Tapi, para peretas itu bermanfaat, karena `gangguan`
yang dilakukan itu tidak sampai mencuri data, hingga perbuatannya juga
menunjukkan kelemahan sistem yang kita miliki agar kita bisa melakukan
perbaikan. Itu berbeda dengan `cracker` yang meretas untuk mencuri dan
menjual hasilnya," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, ia mengajak
ratusan peserta IdSecCons yang keenam kalinya digelar itu untuk
menunjukkan kemampuan "bermain" dunia maya secara positif dan selektif,
sebab dunia maya itu berpotensi untuk menimbulkan dis-integrasi bila
isinya mempertajam perbedaan dan informasi yang dibagi juga menonjolkan
sisi negatif.
"64 persen pemain dunia maya adalah generasi muda,
karena itu kalian harus selektif, sebab kalau kalian mau membaca seluruh
isi informasi dalam dunia maya, seperti facebook, twitter, email,
youtube, blog, laman, dan sebagainya, maka kalian akan memerlukan waktu
selama 124 tahun," tuturnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar