"Hacker Bangladesh yang Mulai Duluan!"
Tak mau dibilang asal tuduh, peretas Indonesia membawa bukti foto.
VIVAnews - Seorang hacker atau peretas asal Indonesia
yang dikenal dengan identitas BlackOne mengatakan perang siber antara
grup hacker Bangladesh dan Indonesia bukanlah "perang besar" antara
hacker dua negara, melainkan dua kelompok peretas.
"Ini hanya perang antara dua tim, yaitu IFC (Indonesia Cyber Fighter) dan BDGH (Bangladesh Grey Hat). Jadi, tidak seperti yang digembar-gemborkan," ujar BlackOne, pada VIVAnews 1 Agustus 2013.
Kekhawatiran BlackOne yang merupakan salah satu anggota ZCompany Hacking Crew bukan
tanpa sebab. Dia mengaku sangat khawatir banyak peretas "baru lahir"
dari Indonesia yang tanpa tahu duduk masalah langsung men-deface (menyusup dan mengubah tampilan) website-website dari Bangladesh secara membabi-buta.
"Bukannya
menyelesaikan masalah, tapi malah memancing perang lagi karena
terprovokasi oleh berita. Padahal, di Bangladesh sendiri, banyak juga
tim yang support Indonesia, seperti BCA (Bangladesh Cyber Army) dan Expire," ungkap BlackOne.
Dia
juga mengatakan, sebab-musabab terjadinya perang siber saat ini dimulai
oleh pihak BDGH. Memperkuat pernyataannya, peretas yang berdomisili di
Denpasar-Bali ini pun membawa bukti screenshot yang memperlihatkan bahwa salah satu admin BDGH secara sengaja meretas situs-situs dari Indonesia.
Di sana dia bilang bahwa dia melakukan deface Website secara acak. Tapi, hampir 90 persen dari situs-situs tersebut berasal dari Indonesia," kata BlackOne."Ini sekaligus meluruskan berita-berita sebelumnya, di mana admin BDGH, Rotating Rotor mengaku perang ini dimulai gara-gara hacker asal Indonesia menyerbu Website-website Bangladesh. Padahal, kami sudah memberi warning," imbuhnya.
Menurut BlackOne, ini bukan kali pertama hacker-hacker Bangladesh meretas situs asal Indonesia. Dulu, BDGH pernah melakukan kesalahan yang sama, deface Website secara acak, namun rata-rata Website dari Indonesia.
"Saya sempat ngobrol sebentar dengan admin IFC. Namanya Mas Rio. Dialah yang memberi peringatan. Ketika itu mereka masih dimaafkan. Tapi, sekarang mereka melakukan kesalahan yang sama. Karena itu, kami lawan," kisah Rio.
Makanya hacker Indonesia balik serang, ujar anggota komunitas hacker
VIVAnews - Kelompok komunitas hacker atau peretas asal Bangladesh, Bangladesh GREY HAT Community menyatakan akan menyerang situs-situs atau website di Indonesia. Komunitas itu mendiskusikan secara terang-terangan bahwa sasaran mereka saat ini adalah situs-situs website berasal dari Indonesia.
Mereka berdalih banyak hacker asal Indonesia merusak situs-situs dari Bangladesh, namun permintaan hacker Bangladesh itu tidak digubris. Sontak saja tuduhan ini ditepis hacker Indonesia, Selasa 30 Juli 2013. Misalnya akun Facebook asal Indonesia dengan nama Frans Mangarahut Situmorang yang tergabung dalam Hacker Crystalova membantah tuduhan hacker Bangladesh.
"Itu bohong, yang duluan menyerang hacker mereka kepada situs Indonesia. Makanya hacker Indonesia balik menyerang," ujar akun tersebut dalam akun fanpage VIVAnews di Facebook.
Akun itu juga membeberkan hacker Indonesia mayoritas melancarkan serangan dengan cara DOS dan mengubah tampilan (deface) kepada website Bangladesh.
Sebelumnya, VIVAnews sempat mencoba mengikuti perbincangan chatting ancaman hacker Bangladesh.
"Indonesia tidak berhenti meretas situs-situs kami. Kali ini saya akan membawa neraka ke situs-situs di Indonesia," ujarnya, saat bincang-bincang dengan VIVAnews melalui fasilitas chatting di Facebook.
Hacker tersebut menjamin, kurang lebih 24 jam orang Indonesia akan melihat tanda BD Gray Hat di seluruh dunia maya Indonesia. "Kami akan melakukan pertunjukan," janjinya.
Saat ditelusuri VIVAnews, tautan yang diberikan Rotating untuk melihat bukti keseriusan mereka, salah satu situs di Indonesia beralamat pa-bawean.go.id telah berhasil ditembus.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar