Fun To Victory
Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa meninggal dunia pada
Minggu(15/9/2013). Pimpinan Majelis Rasulullah ini menghembuskan nafas
terakhir pada pukul 15.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo,
Jakarta. Habib Munzir menghadap sang ilahi pada usia 40 tahun.
Sebelum dipanggil Sang Pencipta, Habib Munzir sempat menulis kisah
mengenai mimpi bertemu Rasulullah Nabi Muhammad SAW di dalam blognya
yang beralamat majeliskecil.wordpress.com. Dalam blognya tersebut ia
mengaku sempat berbincang dengan Rasulullah Nabi Muhammad SAW.
"Saya sangat mencintai Rasulullah SAW, menangis merindukan Rasulullah
SAW, dan sering dikunjungi Rasululullah SAW dalam mimpi, Rasul selalu
menghibur saya jika saya sedih, suatu waktu saya mimpi bersimpuh dan
memeluk lutut beliau dan berkata wahai Rasulullah SAW aku rindu padamu,
jangan tinggalkan aku lagi, butakan mataku ini asal bisa jumpa denganMu
ataukan matikan aku sekarang, aku tersiksa di dunia ini. Rasulullah SAW
menepuk bahu saya dan berkata , "Munzir, tenanglah, sebelum usiamu
mencapai 40 tahun kau sudah jumpa denganku
maka saya terbangun," tulis Habib Munzir di dalam blognya.
Selain bercerita mengenai mimpinya bertemu dengan Rasulullah Nabi
Muhammad SAW, Habib Munzir juga menulis mengenai penyakit asma yang
sempat dideritanya. Kala itu, sang ayah Fuad bin Abdurrahman Al-Musawa
menghabisi masa pensiunnya dengan membuka losmen.
Habib Munzir sempat membantu ayahnya menjaga sebuah losmen di daerah Cipanas, Jawa Barat.
"Akhirnya karena ayah pensiun, maka ibunda membangun losmen kecil di
depan rumah berupa 5 kamar saja, disewakan pada orang yang baik-baik,
untuk biaya nafkah, dan saya adalah pelayan losmen ibunda saya. Setiap
malam saya jarang tidur, duduk termenung di kursi penerimaan tamu yang
cuma meja kecil dan kursi kecil mirip pos satpam, sambil menanti tamu,
sambil tafakur, merenung, melamun, berdzikir, menangis dan salat malam
demikian malam malam saya lewati. Siang hari saya puasa nabi Daud As,
dan terus dilanda sakit asma yang parah, maka itu semakin membuat ayah
bunda kecewa, berkata ibunda saya "Kalau kata orang, jika banyak anak,
mesti ada satu yang gagal, ibu tak mau percaya pada ucapan itu, tapi
apakah ucapan itu kebenaran?," tulis Habib Munzir.
Almarhum Habib Munzir dalam tulisannya juga mengaku sangat bangga dan
bersyukur kepada Sang Pencipta karena jemaah Majelis Rasulullah SAW
semakin banyak dan terus bertambah, bahkan hingga ke luar negeri.
"Kini jemaah Majelis Rasulullah sudah jutaan, di Jabodetabek, Jawa
Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Mataram, Kalimantan,
Sulawesi,Papua, Singapura, Malaysia, bahkan sampai ke Jepang, dan salah
satunya kemarin hadir di majelis Haul Badr kita di Monas, yaitu Profesor
dari Jepang yang menjadi dosen disana, dia datang ke Indonesia dan
mempelajari bidang sosial, namun kedatangannya juga karena sangat ingin
jumpa dengan saya, karena ia pengunjung setia web ini, khususnya yang
versi english. Sungguh agung anugerah Allah SWT pada orang yang
mencintai Rasulullah SAW, yang merindukan Rasulullah SAW," katanya.
Al-Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa atau lebih dikenal dengan Munzir
bin Fuad bin Abdurrahman Almusawa lahir di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat,
23 Februari 1973. Ia adalah pimpinan Majelis Rasulullah, majelis dzikir
terbesar.
Ia merupakan anak keempat dari empat bersaudara dari pasangan Fuad
bin Abdurrahman Al-Musawa dan Rahmah binti Hasyim Al-Musawa. Ayahnya
bernama Fuad yang lahir di Palembang dan dibesarkan di Mekkah.
Setelah lulus pendidikan jurnalistik di New York University, Amerika
Serikat, ayahnya kemudian bekerja sebagai seorang wartawan di harian
'Berita Yudha' yang lalu menjadi Berita buana. Masa kecilnya dihabiskan
di daerah Cipanas, Jawa barat bersama-sama saudara-saudaranya, Ramzi,
Nabiel Al-Musawa, serta Lulu Musawa.
Ia mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma’had Assaqafah Al Habib
Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan, lalu mengambil kursus
bahasa arab di LPBA Assalafy Jakarta Timur.
Ia memperdalam lagi Ilmu Syari’ah Islamiyah di Ma’had Al Khairat,
Bekasi Timur,yang dipimpin oleh Habib Naqib bin Muhammad bin Syehk Abu
Bakar bin Salim,beliau banyak menimba ilmu di ma'had al Khairat dan
disinilah beliau kenal dengan Habib Umar bin Hafidz yang kemudian
diteruskan ke Ma’had Darul Musthafa di pesantren Habib Umar bin Muhammad
bin Salim bin Hafidz bin Syech Abubakar bin Salim di Tarim Hadhramaut
Yaman pada tahun 1994 untuk mendalami bidang syari'ah selama empat
tahun. Di sana ia mendalami ilmu fiqh, ilmu tafsir Al Qur'an, ilmu
hadits, ilmu sejarah, ilmu tauhid, ilmu tasawwuf, mahabbaturrasul, ilmu
dakwah, dan ilmu ilmu syariah lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar