Senin, 23 September 2013

Cara Mencari Modal Usaha : “The Three Asses Rule” : People, Products, Markets

Fun To Victory


Kick Ass
Editor’s note :  Sejak tahun 2011 mulai bermunculan berbagai investor bidang internet business di Indonesia, tidak sedikit juga yang yang melakukan investasi di perusahaan ecommerce toko online (Disdus, Bilna,Pasarminggu.co,Berrybenka, Wearfable, Hijup, Scallope, Everindo dan banyak lagi).  Di setiap talkshow tentang fundraising sering muncul pertanyaan tentang kriteria startup yang diinvest, jadi kami mencoba menyadur artikel dari buku “Do more faster :Techstar lesson to accelerate your startup” artikel di section fundraising, “seed investor care about three things” yang ditulis oleh Jeff Clavier, CEO Softtech VC, salah 1 seed investor dari Twitter.

Saya sering mendapatkan pertanyaan “karakteristik apa yang kamu cari dari early stage startup sebelum melakukan investment ?”
Kamu bisa membuat list 10 kriteria, 20 hal penting atau 30 checklist item dan semuanya bisa saja hal-hal valid berisi lesson learned, pengalaman-pengalaman dalam menjalankan bisnis. Tetapi dalam bisnis investasi, Anda hanya bisa belajar the hard way – dengan kehilangan uang dalam suatu bisnis yang tidak berjalan baik.
Seed investor, seperti saya (Jeff) yang menaruh dana di startup baru, yang benar-benar baru memiliki checklist yang paling pendek, karena kami melakukan investasi sangat early dalam suatu hidup startup. Banyak data-data yang digunakan oleh later stage investor tidak tersedia untuk kami. Jadi saya fokus pada 3 hal :

People, products, Markets

Alias “three ass rule”.
Mereka mencari smart ass team, yang sedang membangun kick ass product, in a big ass market.
Tetapi tidak semua “ass” memiliki bobot yang sama, tiap faktor memiliki bobot masing-masing yang bersifat case by case dan tidak bisa disamakan satu case dengan case yang lainnya.
[Market] Entrepreneur sebisa mungkin mengejar market yang besar, Anda mungkin pernah mendengar Venture Capital menyebut “potensi marketnya terlalu kecil untuk mereka”, mereka tidak melihat potensi return yang biasa diinvest oleh VC atau  … saya tidak melihat perusahaan 1 juta dollar di sini.
[Product] Berikutnya adalah product yang bisa memenangkan user.  Saat Anda bertemu dengan VC,  bisa jadi Anda sudah punya produk atau bisa saja belum, kalau belum, bisa saja memberikan mock up product atau demo. Tetapi kalau bentuknya demo tentu saja sulit memperkirakan apakah produknya akan diterima market atau tidak, karena tergantung pada “external validation” nantinya. Sebagai mantan product guy, saya juga meluangkan banyak waktu untuk mencoba product ini sendiri.
[People] Lebih penting dari yang lain .. it’s all about the people. Sebelumnya saya sering menggunakan aturan “people, people, people” tetapi belakangan saya harus melakukan adjustment menjadi “People, product, market” karena product dan market jelas-jelas memiliki impact dalam pengambilan keputusan dari early stage investment. Terkait dengan “people” saya mencari karakter dari early stage entrepreneurs seperti :
  • Passion
  • Determinasi, dedikasi, keuletan
  • Raw intelligence
  • Agility (kelincahan), resourcefulness
  • Fokus
  • Empati
  • Natural leadership
  • Working smart daripada working hard (ok, working hard too)
  • Dinamis dalam tim
Semua karakter di atas penting, kadang-kadang yang satu lebih penting dari lainnya, tim founder menunjukkan variasi yang berbeda dari karakter ini.
Belakangan ini saya mulai menggunakan tagline ini untuk Softech VC :
Seeking the perfect combo : “A smart ass team with a kick ass product in a big ass market”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar